Ada peribahasa ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya, yang berarti anak punya sifat dan berperilaku tidak jauh berbeda dengan Ayah atau Ibunya. Begitu pula jika kamu punya anak, ladies. Ternyata, selain menurunkan hal-hal secara genetika, anak juga akan mewarisi apa yang kamu lakukan lho.

Secara psikologis, ada istilah modeling, yang berarti anak belajar dari lingkungannya dengan cara observasi (melihat) dan imitasi (meniru). Dan lingkungan terdekat pasti adalah keluarga atau orangtuanya. Anak akan melihat bagaimana cara orangtua berbicara dan menanggapi sesuatu, melakukan ini itu, dan lain sebagainya. Hal ini dimulai sejak anak usia dini.

Psikolog Southern Methodist University sekaligus penulis buku Parenting: A Dynamic Perspective, George Holden, Ph.D. mengungkapkan bahwa ketika orangtua melihat perilaku tertentu pada anak, sebaiknya tanyakan dulu hal itu kepada diri sendiri. Karena kebanyakan kasus, datangnya perilaku tersebut adalah dari orangtua.

Orang mungkin berpikir bahwa orangtua hanya menurunkan sifat dan karakter kepada anak hanya lewat gen, tapi dalam tumbuh kembang anak, input eksternal atau dari lingkungan justru banyak berpengaruh di tahap awal pembentukan karakter anak.

Jadi, apakah sebenarnya kita bisa menggiring anak untuk berperilaku atau menyukai hal-hal tertentu sesuai keinginan orangtua? Benar sekali. Margaret Tresch Owen, Ph.D. direktur Center for Children and Families University of Texas mengungkapkan bahwa orangtua bisa menunjukkan hal-hal apa saja yang ingin ia ajarkan pada anak, namun tidak bisa memaksakan apakah anak akan menyukainya balik atau tidak.

Misalnya kamu ingin anakmu jadi dokter, maka kamu mengenalkan berbagai hal mengenai bidang tersebut. Pada perkembangannya nanti, orangtua tidak bisa memaksakan kehendak anak harus jadi dokter karena keputusan tetap di pihak anak, apalagi jika ia memang tertarik pada hal lain.