Jika kita menengok lagi judul diatas, melihat Ultra-Marathon kita sudah dapat membayangkan lelahnya menempuh jarak yang jelas lebih panjang dari maraton biasa. Mengingat melakukan maraton biasa saja kita sudah kelelahan, apalagi melakukannya di Kutub Utara. Akan tetapi event seperti ini memang benar adanya dan bahkan ada seorang pelari asal Indonesia, yakni Hendra Wijaya (49) yang berhasil menyelesaikan maraton ini.
Hendra berhasil menyelesaikan lari marathon dengan jarak tempuh 350 miles atau 566 kilometer dari Eagle Plains, Yukon ke ujung Samudra Arktik nonstop di Tuktoyaktuk, Alaska dalam waktu delapan hari kurang 4,5 jam. Dari negara Asia, hanya dia dan pelari asal Thailand yang berhasil menyelesaikan tantangan ini. Salut untuk kedua peserta ini mengingat mereka berasal dari negara dengan 2 musim saja (rata-rata peserta berasal dari negara dengan 4 musim).
Peserta akan diberikan segala perlengkapan perlombaan selama beberapa hari kedepan, karena jarak yang sangat jauh maka tidak mengherankan jika lomba memakan waktu hingga satu minggu lebih. Yang lebih mengejutkan lagi adalah biaya yang harus dipersiapkan yang tidak sedikit. Setidaknya para peserta harus membayar biaya pendaftaran sekitar 58juta rupiah, belum ditambah dengan akomodasi pribadi dan transport yang tentunya tidak sedikit.
Akan tetapi tiap tahunnya antusiasme masyarakat tidak lantas terus menurun. Perlombaan ini adalah salah satu yang paling sulit untuk ditaklukkan, jadi ketika sudah berhasil melewati garis finish, maka rasa bangga dan senang tidak dapat lagi terbendung. Karena itu banyak yang beranggapan bahwa lomba ini sepadan dengan apa yang di dapatkan. Belum lagi pengalaman yang didapat, koneksi baru, serta pemandangan yang menakjubkan.