Daftar isi
Sebagai pelari kita tentu pernah mengalami hari-hari dimana berlari adalah hal terakhir yang ingin kita lakukan. Kadang rasa malas datang murni karena kita sedang dilanda kejenuhan, tapi ada kalanya tubuh kita memang membutuhkan istirahat. Lalu bagaimana caranya kita membedakan apakah kita hanya malas atau memang kita butuh rehat? Berikut adalah beberapa petunjuk:
Lelah
Haruskan kita tetap berlari? Ya, perlahan-lahan. Ada saat dimana keseharian kita membuat kita terlalu sibuk, kurang tidur, dan teramat lelah. Cobalah untuk berlari sejauh 1 km dan telaah apa yang kita rasakan. Bila kita masih merasa kesulitan menggerakan kaki dan lebih lelah dari biasanya setelah berlari selama 10 menit, artinya tubuh kita memang memerlukan istirahat. Ambillah 1-2 hari istirahat total dan perbanyakan jam tidur.
Sakit Kepala
Haruskan kita tetap berlari? Tidak, Ini adalah saat dimana kita sebaiknya berbaring dan beristirahat. Sakit kepala dapat menjadi tanda-tanda awal dehidrasi atau gejala awal tubuh akan sakit. Berlari akan membuat kita semakin merasa tidak nyaman.
Sakit dan Nyeri
Haruskan kita tetap berlari? Ya, perlahan-lahan. Rasa sakit dan nyeri merupakan hal dilematis. Nyeri otot dapat berarti latihan kita berfungsi seperti seharusnya dan tubuh sedang membangun diri menjadi lebih kuat lagi, tapi bisa juga berarti kita mendekati cedera. Saran untuk menentukan apakah kita mengalami gejala awal cedera atau tidak adalah dengan memperhatikan kondisi nyeri dan sakit tersebut selama 3 hari. Hari pertama, anggap bahwa itu hanya rasa pegal biasa. Hari kedua, bila masih terasa sakit, lakukan peregangan dan RICE (Rest, Ice, Compress, Elevate). Bila di hari ketiga masih terasa sakit dan nyeri, segera kunjungi ahli spesialis.
Image src Pixabay