Tips Mendidik Anak Agar Mandiri dan Tidak Manja

No Comments
Parenting
Mendidik Anak Agar Mandiri
5/5 - (2 votes)

Dalam kehidupan berkeluarga, tentunya setiap orang tua mengharapkan anak-anaknya dapat tumbuh menjadi anak-anak yang baik, dapat membanggakan, dan memiliki karakter dan sifat-sifat yang positif dalam segala hal. Akan tetapi hal itu tentunya tidak semudah kedengarannya, pasalnya orang tua cenderung melakukan segalanya demi membahagiakan anak-anak mereka dengan memberikan segala bentuk fasilitas yang dibutuhkan diinginkan oleh si anak tersebut.

Semua semata-mata demi kebahagiaan anak mereka. Padahal, dengan membiasakan hal ini kepada anak, maka anak pasti akan lama-kelamaan menjadi anak yang manja dan tidak mandiri. Tentunya sebagai orang tua, kita tidak ingin hal ini terjadi kepada anak kita, bukan? Karena itu kita perlu berhati-hati dalam mendidik anak kita, karena setiap didikan dari kita, setiap tindakan kecil yang kita lakukan, akan dapat ditiru dan menjadi pengaruh bagi masa depannya kelak.

Berikut adalah tips bagaimana mendidik anak dengan baik agar menjadi mandiri dan tidak manja.

Jangan menuruti semua keinginan anak

Walaupun Anda sangat mencintai anak Anda, menuruti semua keinginannya bukanlah cara mendidik anak dengan benar. Tindakan tersebut hanya akan membuat anak Anda menjadi anak yang manja dan selalu mengandalkan orang lain. Jika sejak kecil anak sudah dimanjakan dengan mengikuti semua keinginannya, dampak ke depannya anak akan menjadi anak yang tidak mandiri dan malas karena selalu berpikir ada orang tua yang akan memberikan semua yang diinginkannya. Biasakanlah anak Anda untuk berusaha mengerjakan tugas mereka sendiri agar mereka dapat belajar bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri, dan terbiasa untuk berusaha untuk mendapatkan sesuatu.

Jangan terlalu banyak melarang

Rasa keingintahuan anak terhadap dunianya sering kali membuat mereka ingin mencoba melakukannya secara leluasa. Ketakutan orang tua adalah jika hal-hal terburuk terjadi pada anak Anda. Makanya kebanyakan orang tua memberi larangan atau batasan terhadap suatu hal yang bisa membahayakan anak. Larangan hanya membuat rasa penasaran bagi anak untuk melakukannya dan dapat menjadikan anak berbohong kepada orang tuanya. Komunikasi dua arah adalah solusi terbaik untuk mengingatkan anak alih-alih melarang anak melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan. Beri tahu mereka tentang risiko yang mungkin terjadi dan mintalah anak Anda untuk selalu berhati-hati.

Ajar anak untuk tidak berbohong

Jangan sekali-kali memberikan contoh pada anak Anda untuk berbohong. Ajar mereka untuk selalu terbuka tentang keadaannya dalam segala hal, baik itu menyangkut perasaannya, atau kendala-kendala yang dihadapinya. Jangan membiasakan anak Anda tertutup tentang perasaan mereka terhadap Anda. Dengan cara ini, Anda sudah mendidik anak Anda untuk bertindak jujur dalam kehidupannya.

Jangan sekali-kali menghukum dengan kekerasan fisik

Sering kali Anda sebagai orang tua merasa marah atau kesal terhadap ulah atau kelakuan anak-anak Anda yang buruk dan cara ampuh untuk membuat anak jera adalah dengan hukuman fisik. Salah satu contoh tindakan hukuman fisik yang sering dilakukan kebanyakan orang tua adalah memukulnya. Entah itu menggunakan tangan, kaki atau benda-benda lainnya yang dapat Anda gunakan untuk memukul anak Anda.

Hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan. Jika Anda memiliki anak kecil dan ketika mereka melakukan suatu kesalahan, Anda dapat memberi tahu secara baik-baik dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka tanpa memberikan hukuman fisik dan jika Anda memiliki anak yang usianya mungkin sudah beranjak remaja atau sudah mengerti keadaan, Anda baru bisa menerapkan sistem disiplin terhadap mereka.

Kekerasan fisik hanya akan membuat jiwa anak Anda terluka, bukan hanya fisik atau tubuh mereka yang terluka. Dan hal itu akan berdampak negatif pada pertumbuhan jasmani dan emosi mereka. Hukuman fisik dalam bentuk apapun hanya akan menakutinya dan akan membuat anak semakin tidak menghormati Anda, menjadi keras kepala dan yang lebih buruknya lagi, anak dapat memberontak terhadap Anda.

Kasih dan perhatian

Seorang anak akan merasa nyaman dan bahagia apabila orang tua mereka menunjukkan kasih dan perhatian pada saat anak memang membutuhkan hal itu. Kepedulian orang tua dalam hal sekecil apapun bisa membantu orang tua dalam mendidik anak. Perhatian bukan berarti berbicara tentang bagaimana Anda sebagai orang tua bisa memberikan materi atau barang-barang kesukaan anak, tetapi juga dalam tindakan, misalnya yang dapat Anda lakukan adalah ketika anak Anda belajar, saat itulah Anda bisa menunjukkan perhatian dan kasih Anda dengan cara menemani mereka, walaupun hanya sekadar duduk di sebelah mereka. Dengan demikian anak Anda akan lebih bersemangat dalam belajar dan apabila ada kesulitan, Anda dapat membantu anak memecahkannya.

Menjadi orang tua adalah tugas dan tanggung jawab yang mulia. Jadilah orang tua yang dapat dibanggakan oleh anak Anda, bukan hanya orang tua yang ingin mereka agar dapat membanggakan kita saja. Didiklah anak Anda dengan baik, maka anak Anda akan memberikan sukacita bagi Anda dan keluarga. Namun, selain peran kita sebagai orang tua, kita juga memerlukan bantuan dari orang lain, dalam hal ini seorang guru. Hal ini berkaitan dengan pemilihan sekolah yang kita lakukan, dimana guru-gurunya akan mendampingi murid-muridnya secara sungguh-sungguh dan mendalam, dengan menyadari kebutuhan tiap individu murid yang berbeda-beda pula, serta dapat mendampingi anak disaat Anda tidak dapat melakukannya.

Previous Post
Ingin Anak Menjadi Penurut? Lakukan Cara Ini
Next Post
Waktu Terbaik Mengajarkan Pendidikan Seksual Pada Anak
You must be logged in to post a comment.
Menu